Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Blogger Template From:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Selasa, 09 Agustus 2011

Aku harus berdiri dimana ?

seketika, lidah kecil meluap keluar setelah menjamah hati kecil untuk bertanya, bagaimana dengan masa depan ? jantung yang sibuk memompa darah di sekujur tubuhku tak dapat meraih hingga pertanyaan itu pun muncul. Mata ku tak sanggup menampung beban hingga memuntahkan air mata. Belum pernah terjawab, aku pun masih berpikir ! Yang jelas, jika masih mampu meraih ujung pemikiran ku, akan ku lakukan bahkan bodohnya sama dengan bagaimana aku berusaha untuk meraih siku ku sendiri dengan lidahku. Bahkan itu sama sekali tidak mungkin, mungkin perumpamaan lain adalah bagaimana dengan meraih jempol kaki ku dengan genggaman jari jari tanganku, jika ku mampu ? Ikuti saja perjalananku.
Asal muasalnya adalah ketika ku di
wejangi kehidupan masa yang belum ku jamahi dan yang masih suci bahkan sama suci nya dengan masa depan yang masih ku rancang dan merevisi dan belum terbentuk sempurna tetapi punya pondasi. Aku memang buka arsitek handal untuk merancang tapi aku bahkan sanggup belajar membentuk garis lurus vertikal dan horizontal sebagai rancangannya. Merancang hidup bukanlah menjamah garis vertikal dan horizontal, garis melengkung dan bahkan garis lainnya yang bahkan tak bisa ku beri nama adalah sisi lainnya. Kerikil-kerikil panas dan pasir yang mencoba menimbun harapan terkadang mampu membentuk pondasi, air dan batu adalah dua elemen yang jika disatukan mungkin bisa membentuk sesuatu yang tak pernah kau pikirkan sebelumnya, seperti apa ? Batu yang berdiri gagah di pinggiran laut mampu menenangkan ombak yang ganas , ombak yang mencoba meluluh-lantakkan pinggiran laut yang berisi deruan suara terkalahkan oleh semilir angin yang mengalun. Ombak adalah dimana kekuatan laut yang mencoba mengikis pinggiran tak segan menggulung. Batu yang menjadi kekuatan dimana ku berpijak nanti.

Merancang dan membangun sebuah banguna impian bukanlah membutuhkan elemen yang tersebutkan, dimana aku harus membuat tiang berkekuatan seperti halnya gedung pencakar langit, karena tujuan bukanlah hanya berpegangan di bawah lapisan bumi, tapi dimana aku bisa menggapai setitik bintang ! RUMIT !

Takut ? mungkin. Mereka terlalu bersenang senang dengan paranoid yang menggulung pikiran dengan ganas ! fakta nya disini aku masih sama dengan sebuah janin, yang masih berpikir akan keluar dengan cara apa dan dimana pintu ku. Bahkan mungkin untuk berpikir saja sulit, aku masih di dalam sebuah kotak kecil yang hanya terisi oleh sedikit cahaya, sudah seharusnya kah aku keluar ? dan kemudian belum atau sudahkah pantas aku di lempari dengan dunia fana ?

sedang bergelut dengan jalan jalan kecil yang masih terhambat hujan deras dan terik panas matahari---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar