Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Blogger Template From:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Minggu, 02 Oktober 2011

Secercah kata kata yang tak berpenghuni !

Hujan kadang lupa bagaimana cara menyampaikan rindu yang sedang terbang menuju pemiliknya karena perlahan hujan angkuh menaklukkan sebagian semesta yang hampir terlelap. Kadang insan dunia berpikir bagaimana bisa di awan sana dapat menghadirkan bulir bulir air hingga ke bumi, ilmuwan yang coba memutar otak mereka berpikir dan seketika sirna jika pujangga memiliki teori lain. Di atas awan ada kehidupan, kehidupan dimana para syair dan sajak yang tak pernah tersampaikan bermukim. Karena sang pemilik lupa akan bagaimana menyimpan kenangan, kenangan masa lalu bahkan mimpi yang hampir terbujur kaku tak lagi berpendaran cahaya. Tak satupun sinar matahari yang sampai pada nya, karena bumi angkuh ingin memiliki sepenuhnya. Mungkin disaat nanti gemerlap malam datang, kenangan yang diam-diam mencuri pendaran cahaya matahari hanya untuk membangkitkan gairah eksotis kenangan hanya saja terlambat ! Matahari sudah terlelap lelah.


Fatamorgana yang hampir dilupakan meruak masuk ke dasar pikiran. Pikiran yang sedah dibasuh murka tak sedikitpun memberi peluang. Hingga pada akhirnya jiwa yang di ambang keraguan tak lagi berpenghuni. Rindu yang tak pernah tersampaikan oleh malaikat kini menjadi simpanan para maut yang siap menjemput para jasad yang tak lagi ragu akan meninggalkan pijakkan. Sebongkah hidup dan segenggam harapan tak lagi cerah saat bianglala menggantikan. Mengalahkan pancaran warna, siluet indah yang terbias indah, tumpukkan warna di senja yang hampir karam. Indah ! Hingga mimpi dan harapan telah terkalahkan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar